Wednesday 8 June 2016

DAUR BIOGEOKIMIA

Daur biogeokimia adalah proses daur ulang komponen-komponen kimia (unsur kimia) seperti air, fosfor, sulfur, nitrogen, karbon, dan oksigen yang melibatkan peran serta seluruh komponen penyusun ekosistem baik biotik maupun abiotik. Daur biogeokimia punya peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Daur Biogeokimia

Biogeokimia adalah suatu perubahan atau pertukaran unsur-unsur penting yang berlangsung secara terus menerus antara komponen abiotik dan komponen biotik. Fungsi daur biogeokimia adalah untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi, karena materi hasil daur biogeokimia ini bisa digunakan oleh semua komponen penyusun ekosistem untuk memperoleh kondisi homeostatis.
6 Daur Biogeokimia : Proses dan Gambar Ilustrasinya

Ada 6 daur biogeokimia di alam semesta ini. Keenam daur tersebut antara lain daur air, daur fosfor, daur sulfur, daur nitrogen, daur karbon, dan daur oksigen.

1. Daur Air

Daur air adalah sirkulasi tiada henti dari air yang di bumi, dimana air mampu berpindah dari daratan ke udara, lalu kembali ke daratan lagi melalui 3 fase perubahan yaitu cair dalam berbentuk air, padat dalam berbentuk es, dan gas dalam berbentuk uap air.
Daur biogeokimia air dimulai dari adanya penguapan yang terjadi di permukaan bumi. Panas matahari membuat air berubah menjadi uap air. Karena massa jenis uap air yang lebih rendah dibanding massa jenis udara, uap air kemudian naik ke atas atmosfer, terkondensasi, dan akhirnya membentuk awan. Awan yang terbentuk kemudian berubah menjadi hujan karena pengaruh udara panas dan perubahan suhu. Air hujan jatuh ke permukaan bumi, mengalir ke tempat terendah, dan kembali ke lautan. Air yang sampai di laut kemudian menguap kembali dan begitu seterusnya.

2. Daur Fosfor

Daur fosfor adalah daur biogeokimia yang berlangsung dengan memakan waktu paling lama. Daur posfor dimulai dari terjadinya erosi atau pelapukan batuan. Ion fosfor atau ion fosfat (PO43-) digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Tanaman dimakan oleh hewan dan manusia dan fosfor di dalamnya sebagai sumber energi metabolisme pada sel. Semua organisme yang mati kemudian juga akan melapuk sehingga fosfor akan terlepas ke tanah, terbawa oleh aliran air hujan dan tertumpuk menjadi sedimentasi posfor di dasar lautan. Sedimen ini akan naik kembali ke ke atas permukaan jika terjadi geseran gerak dasar bumi yang membentuk daratan baru.

3. Daur Sulfur

Di alam, sulfur hanya tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Sulfur akan direduksi menjadi sulfur dioksida (SO2) atau hidrogen sulfida (H2S) oleh bakteri desulfibrio dan desulfomaculum.

Daur sulfur dimulai dari adanya proses pembakaran bahan bakar fosil atau karena adanya aktivitas gunung berapi. Terjadinya proses pembakaran sulfur ini kemudian membuat gas sulfur naik ke atmosfer bersatu dengan uap air dan membentuk awan. Sulfur akan ikut turun bersama air hujan dan kondisi inilah yang dikenal dengan istilah hujan asam.

Air hujan asam akan masuk ke dalam tanah, dan sulfur akan diubah menjadi Sulfat, zat yang sangat peting untuk metabolisme tumbuhan. Sulfat di alam hanya tersedia dalam bentuk anorganik (SO42-). Sulfat ini mampu berpindah dari bumi atau alam ke tubuh tumbuhan melalui penyerapan akar.

4. Daur Nitrogen

Senyawa organik seperti protein dan asam nukleat serta senyawa anorganik seperti nitrat, nitrit, dan amonia adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur nitrogen. Unsur nitrogen dapat tersedia di alam karena adanya daur nitrogen yang berlangsung secara terus menerus melalui pola berikut ini:
  1. Nitrogen yang terdapat di atmosfer jatuh ke permukaan tanah ikut bersama air hujan atau karena proses fiksasi N oleh beberapa bakteri akar dan ganggang seperti bakteri Rhizobium, bakteri Azotobacter, Clostridium, dan ganggang hijau.
  2. Nitrogen di tanah kemudian digunakan oleh produsen dan tanaman sebagai bahan baku pembentukan protein. Tanaman tersebut dikonsumsi oleh hewan dan manusia dan oleh manusia nitrogen di dalamnya diubah ke dalam bentuk NH3 (gas amoniak) dan NH4+ melalui proses amonifikasi.
  3. Bakteri Nitrosomonas bia mengubah ammonium dan amoniak menjadi Nitrat melalui proses denitrifikasi dan menjadikannya kembali berubah sebagai nitrogen dalam bentuk gas untuk memulai kembali daur biogeokimia nya.

5. dan 6. Daur Karbon dan Oksigen

Daur karbon dan oksigen adalah daur biogeokimia yang terkait erat dengan terjadinya proses respirasi dan fotosintesis yang berlangsung antar mahluk hidup. Tanaman dan para produsen menggunakan karbondioksida sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, sedangkan manusia, hewan, dan para konsumen menggunakan oksigen dan menghasilkan karbondioksida melalui proses respirasi atau pernapasan

PIRAMIDA EKOLOGI

Piramida Ekologi| Terdapat macam-macam jenis piramida ekologi seperti piramida jumlah, piramida biomassa, piramida energi dengan bentuk dan gambar atau skema dari setiap jenis-jenis piramida ekologi. Sedangkan pada Pengertian Piramida Ekologi adalah susunan tingkat trofik (tingkat nutrisi atau tingkat energi) secara berurutan menurut pada rancai makanan atau jaring-jaring makanan dalam ekosistem. Fungsi piramida ekologi adalah menunjukkan perbandingan di setiap tingkatan trofik satu dengan tingkatan trofik yang lainnya dalam suatu ekosistem. Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi.  

Macam-Macam Bentuk Piramida Ekologi - Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah, piramida biomassa, dan piramida energi. Berikut penjelasan dari tiga jenis piramida ekologi...

a. Piramida Jumlah  
Komposisi organisme, tergolong dalam tingkat trofik yang disajikan dalam piramida jumlah. Piramida jumlah adalah piramida yang menunjukkan jumlah organisme pada setiap tingkatan trofik. Organisme di tingkat trofik pertama biasanya melimpah, sedangkan tingkat trofik kedua, ketiga dan selanjutnya semakin berkurang. Komunitas yang kebanyakan memiliki jumlah normal adalah tumbuhan yang lebih banyak daripada organisme herbivor. Demikian pula, pada jumlah herbivor yang selalu lebih banyak daripada jumlah karnivor tingkat I. Karnivor tingkat I juga selalu lebih banyak dari pada karnivor tingkat II dan seterusnya.
Macam-Macam Bentuk Piramida Ekologi
b. Piramida Biomassa
Piramida biomassa adalah piramida yang menggambarkan berat atau massa kering total organisme hidup dari masing-masing tingkat trofiknya pada suatu ekosistem dalam kuran waktu tertentu. Piramida biomassa memiliki penggambaran yang lebih realistik dari pada piramida jumlah. Fungsi piramida biomassa adalah menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan dinyatakan dalam gram.  Untuk menghindari kerusakan habitat, maka biasanya pengukuran menggunakan metode sampel. Sampel diukur, kemudian total seluruh biomassa yang dihitung dengan perbandingan yang tertentu. Pengkuran tersebut, menghasilkan informasi yang lebih akurat mengenai ekosistem. 


c. Piramida Energi 
Piramida energi adalah piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada tiap tahap tingkatan trofik. Piramida energi dibuat berdasarkan pada observasi dalam waktu yang lama. Piramida energi memberikan gambaran paling akuran mengenai aliran energi dalam ekosistem dari pada piramida jumlah, dan piramida biomassa. Pada piramida energi terjadi penurunan jumlah energi secara berturut-turut dari tingkat trofik yang paling rendah ke tingkat trofik yang paling tinggi. Berkurangnya energi pada setiap tingkat trofik terjadi karena hal-hal berikut... 
  • Hanya sebagian pada makanan yang ditangkap dan dimakan oleh tigkat trofik selanjutnya
  • Makanan yang dimakan tidak akan bisa seluruhnya dicerna dan ada yang dikeluarkan sebagai sampah
  • Hanya pada sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan pada sisanya digunakan sebagai sumber energi.
  •  
Macam-Macam Bentuk Piramida Ekologi


Dari ketiga tipe piramida ekologi, piramida energi yang dianggap model piramida terbaik. Alasan piramida energi dianggap paling terbaik adalah sebagai berikut...
  • Tidak dipengaruhi dari ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme
  • Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem
  • Memberikan gambaran berkaitan dengan sifat fungsional suatu ekosistem

MANFAAT HEWAN DALAM KEHIDUPAN


Manusia tidak dapat bertahan hidup seorang diri. Dalam upayanya memenuhi kehidupan sehari-hari manusia akan memanfaatkan makhluk lain, seperti tumbuhan dan hewan. Baik tumbuhan maupun hewan, keduanya sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti untuk bahan pangan, bahan sandang, bahan obat-obatan, dan lain-lain. (baca : ciri ciri makhluk hidup)
Lalu apa saja manfaat hewan bagi manusia? Berikut penjelasannya.
1. Sebagai Penghasil Bahan Pangan
Salah satu manfaat hewan bagi manusia adalah sebagai salah satu penghasil bahan pangan. Manusia harus makan untuk bertahan hidup. Salah satu bahan pangan tersebut diperoleh dari hewan. Beberapa bagian bagian tubuh hewan yang sering digunakan sebagai sumber bahan pangan adalah daging dan telur. Sebut saja daging sapi, daging kambing, telur ayam, telur puyuh, telur itik, dan lain sebagainya.
2. Sebagai Penghasil Bahan Sandang
Pakaian atau sandang merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Sebagian bahan sandang yang dipakai oleh manusia berasal dari hewan. Bahkan, kebanyakan pakaian yang berasal dari bahan baku hewan akan memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan dengan bahan baku pakaian yang berasal dari tumbuhan. Adapun beberapa jenis bahan baku sandang yang berasal dari beberapa jenis pengelompokan hewan adalah:
  • Pakaian dari bahan wol berasal dari bulu biri-biri
  • Bahan pakaian sutera berasal dari ulat sutera
  • Bulu alpaka dipakai untuk membuat pakaian
  • Kulit hewan seperti kulit sapi, kulit kerbau, dan kulit kambing sering dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat jaket
3. Sebagai Bahan untuk Obat-obatan
Penyakit seringkali menjadi salah satu bagin dari kehidupan manusia. Manusia akan mengupayakan berbagai hal untuk menyembuhkan penyakitnya. Salah satunya adalah mengkonsumsi obat agar penyakitnya bisa sembuh. Salah satu bahan baku yang digunakan untuk membuat obat-obatan tersebut adalah hewan. Manusia sering mengkonsumsi hewan atau bagian tertentu dari hewan untuk menyembuhkan penyakit. Adapun bagian-bagian dari hewan yang sering dipakai untuk bahan pengobatan adalah:
  • Beberapa jenis ular sering diambil bisanya untuk bahan pengobatan. (baca : ular terbesar di dunia)
  • Cacing tanah sering digunakan untuk obat penyakit tipus.
  • Daging codot sering diamnfaatkan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit seperti asma, gatal-gatal, dan alergi.
  • Siput laut atau timun laut sering diambil ekstraknya untuk pengobatan penyakit diabetes.
  • Minyak hati ikan hiu sering digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Namun, saat ini spesies hiu merupakan jenis hewan yang dilindungi karena keberadaannya yang hampir punah.
  • Minyak ikan juga sering digunakan untuk bahan tambahan nutrisi untuk meningkatkan perkembangan otak anak.
4. Untuk Diambil Tenaganya
Manusia sering memanfaatkan hewan untuk diambil tenaganya. Dalam hal ini, hewan sering dianggap sebagai hewan pekerja. Tenaga hewan sering dimanfaatkan untuk meringankan kerja yang dilakukan oleh manusia. Berikut ini beberapa hewan yang sering dimanfaatkan untuk meringankan kerja yang dilakukan manusia.
  • Di wilayah pedesaan, hewan-hewan seperti sapi, kerbau dan kuda sering dimanfaatkan menjadi penarik gerobak.
  • Dalam sistem transportasi, kuda sering digunakan untuk menarik andong.
  • Petani yang mengolah sawahnya dengan cara tradisional sering memanfaatkan sapi dan kerbau untuk membajak sawah.
  • Di daerah tertentu seperti wilayah gurun, unta dan keledai sering dimanfaatkan untuk mengangkut barang-barang yang berat.
  • Di beberapa wilayah seperti wilayah pedalaman, gajah sering digunakan sebagai pengangkut kayu.
5. Digunakan sebagai Bahan Kerajinan
Dalam bidang estetika, hewan juga sering digunakan untuk bahan kerajinan. Beberapa bagian tubuh hewan digunakan untuk bahan kerajinan dan diperjualbelikan. Berikut ini beberapa jenis hewan beserta bagian tubuhnya yang sering digunakan untuk bahan kerajinan.
  • Beberapa jenis wayang kulit dan beberapa jenis kerajinan sering dibuat dari kulit hewan, seperti kulit sapi, kulit kambing, atau kulit kerbau.
  • Beberapa jenis hiasan dinding sering dibuat dari tanduk kerbau dan tanduk rusa.
  • Beberapa jenis tas, sepatu, ikat pinggang, dan lain sebagainya sering dibuat dari kulit ular dan kulit buaya.
  • Cangkang kerang laut sering dimanfaatkan untuk bahan baku hiasan.
Itulah beberapa manfaat hewan bagi manusia. Sayangnya, karena hewan-hewan tersebut dapat menghasilkan banyak manfaat bagi manusia, manusia sering memanfaatkan hewan secara berlebihan hingga keberadaan hewan lambat laun semakin terancam. Manusia seharusnya memanfaatkan hewan secara lebih terkontrol karena keberadaan hewan sangat penting untuk keberlangsungan hidup generasi yang akan datang. Karena itulah, mulai saat ini manusia seharusnya berupaya melakukan berbagai kegiatan yang dapat mempertahankan kelestarian hewan-hewan yang mulai langka. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan hewan adalah:
  • Melakukan penangkaran hewan-hewan langka sehingga hewan-hewan tersebut dapat dicegah dari kepunahan.
  • Mendirikan tempat khusus untuk melindungi keberadaan hewan langka, seperti suaka margasatwa, cagar alam, kebun binatang, taman nasional, dan kebun raya.
Pada dasarnya manusia memang membutuhkan hewan untuk bertahan hidup. Namun, pemanfaatan hewan harus tetap terkontrol agar keberadaannya juga tidak terancam pada kepunahan, selain itu, keberadaan hewan juga harus tetap terjaga karena kita harus peduli pada kehidupan generasi di masa yang akan datang.

JENIS-JENIS EKOSISTEM

Ekosistem darat

Ekosistem darat adalah interaksi komponen biotik dan abiotik yang terjadi di daratan. Berdasarkan iklim dan vegetasi dominan penyusunnya, ekosistem darat dapat dibedakan menjadi beberapa bioma.


Bioma tundra 
Bioma tundra disebut juga hutan lumut. Bioma ini terletak di belahan bumi utara, yaitu kutub utara dan sekitarnya. Curah hujan di daerah ini sangat rendah, air tanah membeku di musim dingin sehingga menyebabkan hutan tidak dapat berkembang di daerah ini. Vegetasi yang tumbuh adalah lumut dan lichenes (lumut kerak). Hewan-hewan yang ditemukan di bioma ini adalah beruang kutub dan rusa kutub.

Bioma tundra
Bioma taiga
Bioma taiga disebut juga hutan conifer atau pinus. Bioma ini terletak di daerah beriklim subtropis dengan curah hujan sedang. Bioma taiga dapat ditemukan di amerka utara, eropa barat dan selatan, serta asia timur. Bioma ini bersifat lembab dan tanahnya asam. Tumbuhan yang hidup di bioma taiga adalah jenis-jenis pinus dengan hewan penghuninya adalah jenis-jenis rusa, tupai, dan beruang hitam.
Bioma taiga

 
Bioma hutan hujan tropis
Bioma ini terletak di daerah khatulistiwa meliputi Asia Tenggara, Amerika Tengah dan Selatan, Afrika dan Australia. Bioma ini memiliki curah hujan yang tinggi dan memiliki suhu rata-rata 25o C. Bioma hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang paling beragam dari semua jenis bioma. Tumbuhan khas yang ada di bioma tersebut adalah jenis-jenis liana (tumbuhan merambat) seperti rotan dan tumbuhan epifit (menempel) seperti anggrek. Hewan penghuni bioma ini antara lain harimau, babi hutan, dan rusa.
Hutan Hujan Tropis

 
Bioma savana
Bioma savana atau padang rumput terletak di wilayah tropis hingga subtropis. Daerahnya kering dengan curah hujan yang rendah, hutan tidak dapat berkembang namun rumput-rumputan dapat tumbuh dengan baik. Bioma ini dapat ditemukan di Afrika, Australia, dan beberapa daerah di Indonesia. Vegetasi utama di bioma ini adalah rumput dan hewan-hewan penghuninya adalah rusa, jerapah, zebra, dan singa.
Bioma savana


Bioma gurun
Bioma gurun terdapat di Asia, Australia, Afrika, dan Amerika. Di bioma ini curah hujannya sangat minim dan bersuhu sangat panas di siang hari dan dingin di malam hari. Rumput dan tumbuhan lain sulit untuk berkembang di bioma gurun. Vegetasi utama di gurun adalah jenis-jenis kaktus dan hewan penghuninya adalah unta dan ular.
Bioma gurun
 

Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terletak di daerah beriklim subtropis, dapat ditemukan di Amerika Timur, Eropa Tengah, dan Asia Timur. Curah hujan di bioma ini sedang dengan kelembaban rendah. Disebut hutan gugur karena pohon-pohon di hutan tersebut akan menggugurkan daunnya ketika musim gugur tiba. Vegetasi hutan gugur cukup beragam seperti maple dan cherry, sedangkan hewannya adalah beruang, tikus, dan tupai.

Bioma hutan gugur
Ekosistem air

Ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. pembagian ini didasarkan oleh kondisi fisik dan kimiawi daerah tersebut. Ekosistem air tawar memiliki kandungan garam kurang dari 1%, sedangkan ekosistem laut umumnya memiliki kandungan garam 3%.

Ekosistem air tawar

Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua kelompok yaitu lentik dan lotik. Lentik adalah ekosistem air yang tidak mengalir seperti danau, sedangkan lotik adalah ekosistem air yang mengalir seperti sungai.


Danau adalah ekosistem yang stabil dengan daerah yang tembus cahaya disebut daerah fotik dan daerah yang tidak tembus cahaya disebut daerah afotik.

Danau yang dalam umumnya memiliki 3 zona, yaitu litoral, limnetik, dan profundal. Zona litoral merupakan zona di tepi danau yang dapat ditembus cahaya dengan maksimal. Zona limnetik adalah daerah yang agak jauh dari tepi namun juga masih dapat ditembus cahaya matahari. Sedangkan zona profundal merupakan daerah yang tidak dapat ditembus cahaya matahari.
Danau


Ekosistem air laut

Ekosistem laut adalah ekosistem yang paling luas di muka bumi. Laut menutupi 75% dari luas permukaan bumi sehingga sangat mempengaruhi iklim di bumi. Penguapan air laut merupakan sumber utama untuk terjadinya hujan di berbagai tempat. Ekosistem laut dapat dibedakan sebagai berikut.

Ekosistem laut dalam

Ekosistem ini terlatak di daerah laut yang tidak terkena cahaya matahari. Karena tidak tertembus cahaya, tidak ditemukan organisme fotoautotrof (membuat makanan dengan bantuan cahaya). Hewan-hewan yang hidup di ekosistem ini adalah hewan-hewan karnivora seperti cumi-cumi, gurita, dan hiu kepala martil.
Laut dalam

Ekosistem laut dangkal
Ekosistem ini terletak di daerah laut yang terkena cahaya matahari sehingga terdapat banyak organisme fotoautotrof. Terdapat berbagai macam alga dan rumput laut di daerah tersebut, dengan hewan-hewannya adalah ikan-ikan herbivora, lumba-lumba, dan paus. Ekosistem laut dangkal dapat dibagi lagi menjadi :
Laut dangkal
  • Ekosistem terumbu karang, terdapat bernakaragam terumbu karang dan ikan-ikan berwarna menarik
  • Ekosistem pantai batu, merupakan ekosistem yang dipenuhi bebatuan besar dan ditumbuhi alga seperti Ulva dan Sargassum.
  • Ekosistem pantai lumpur, merupakan ekosistem yang menjorok dari muara hingga tepian laut. vegetasi utama di pantai lumpur adalah jenis-jenis mangrove seperti Avicennia dan Sonneratia.
 

INTERAKSI ANTARKOMPONEN DALAM EKOSISTEM

Komponen biotik dan abiotik bukan merupakan satu kesatuan yang tidak berdiri sendiri dalam suatu ekosistem. Kompenen tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya. Contoh: suatu tumbuhan dapat hidup dengan baik karena air, tanah, udara dan cahaya matahari.
Hasil pernafasan pada makhluk hidup berupa karbndioksida yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan oleh tumbuhan sebagai bahan fotosintesis
Makhluk hidup menghasilkan sisa pencernaan, bahkan mati sehingga nantinya akan diuraikan oleh dekomposer. Hasil penguraian berupa unsur-unsur hara yang kemudian dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan untuk pertumbuhan


1.    Interaksi antar komponen biotik


  • Interaksi makhluk hidup terjadi di dalam ekosistem, baik saling menguntungkan, menguntungkan salah satu pihak, maupun merugikan salah satu pihak.
  • Interaksi terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga makhluk hidup akan bergantung dengan makhluk hidup yang lainnya.
  • Diantara tiap komponen penyusun ekosistem terjadi interaksi: antar organisme, antar populasi, antar komunitas, antara komponen biotik dan komponen abiotik.


a.       Interaksi antar organisme


Jenis interaksi antar organisme antara lain: mutualisme, komensalisme, Predasi, kompetisi, Parasitisme, Netral .


1)      Mutualisme


Merupakan hubungan/interaksi antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.


Contoh: Bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, Kerbau dengan burung jalak.
Kerbau dengan burung jalak


2)      Komensalisme


Merupakan hubungan antara dua jenis organisme yang berbeda spesies di mana salah satu spesies diuntungkan, sedangkan spesies yang lain tidak dirugikan/diuntungkan.


Contoh: tanaman bunga anggrek sebagai tumbuhan epifit pada tumbuhan mangga.

Anggrek di pohon


3)      Predasi


Merupakan hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator), hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa perdator tidak bisa hidup.


Proses interaksi yang terjadi bisa berupa antar hewan, hewan dengan tumbuhan dan tumbuha predator dengan mangsanya. Jumlah populasi predator dengan mangsa berbanding lurus.


Contoh: Singa memangsa rusa, kuda memangsa rumput, bunga Dionaea muscipula yang memangsa serangga yang hinggap dijebakannya.
Kuda makan rumput


4)      Kompetisi


Terjadi karena persaingan makhluk hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup dan kekuasan salah satu atau semua hal tersebut.


Contoh: Kuda dan sapi yang hidup di padang rumput yang sama akan saling berkompetisi untuk memperoleh makanan (rumput).
 
Kuda dan sapi di padang rumput yang sama


5)      Parasistisme


Hubungan antar organisme yang berbeda spesies di mana akibat dari hubungan tersebut terdapat pihak yang dirugikan (inang) dan pihak yang diuntungkan (parasit).


Contoh: Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, benalu dengan pohon inang, kutu dengan manusia.
Benalu dengan pohon inang


6)       Netral


Merupakan hubungan yang tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama, hal ini bersifat netral yaitu tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.


Contoh: Capung dengan sapi.
 
Capung



b.      Interaksi antar populasi


Contoh interaksi antar populasi adalah alelopati, yaitu interaksi antar populasi di mana populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi yang lain. Pada mikrorganisme, alelopati dikenal dengan istila anabiosa.


Misalnya: Rumput teki menghasilkan zat kimia yang bersifat toxic yang dapat menghalangi tumbuhan yang lainnya, Jamur Penicillium sp menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Penicillium sp.


c.        Interaksi antar komunitas


Interaksi antar komunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme, tetapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi ini dapat diamati pada daur carbon (karena melibatkan ekosistem yang berbeda (laut dan darat).
 
Daur karbon



d.      Interaksi antar komponen biotik dan abiotik


Interaksi ini menyebabkan terjadinya aliran energi dalam ekosistem. Selain aliran energi di dalam ekosistem juga terdapat struktur atau tingkatan trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Dengan demikian ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya.
Aliran energi dalam ekosistem

KLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA

Kingdom Animalia terbagi menjadi beberapa filum sebagai berikut.

a. Filum Porifera (Hewan Berpori)

Spongia adalah hewan-hewan dengan struktur yang sangat sederhana. Spongia merupakan satu-satunya hewan yang kehilangan sistem saraf. Contoh: Leucosolenia sp.


Leucosolenia sp.

b. Filum Coelenterata (Hewan Berongga)

Semua hewan Coelenterata adalah hewan air, kebanyakan air laut. Tubuhnya simetri radial, dilihat secara penampang melintang.

Nama Coelenterata berarti berongga usus. Coelenterata mempunyai kantong, seperti rongga tubuh, saluran pencernaan atau usus (enteron), dengan sebuah lubang terbuka untuk keluar masuknya makanan.

Dinding tubuh terdiri atas dua lapisan (diploblastik), yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Kedua lapisan itu dipisahkan oleh lapisan gel nonseluler disebut mesoglea.

Beberapa Coelenterata memperlihatkan polimorfisme, yaitu dua bentuk tubuh yang berbeda. Bentuk tubuh yang berbeda ini tampak berganti-ganti selama siklus hidupnya, yaitu bentuk polip dan medusa.

Lapisan ektoderm dilengkapi dengan tentakel yang mengandung sel penyengat (knidoblast) untuk menyengat (menyerang) mangsanya. Sel penyengat menusuk dan memasukkan racun ke tubuh mangsa.

Filum Coelenterata terbagi menjadi kelas Hydrozoa, kelas Scyphozoa, dan kelas Anthozoa. Kelas Hydrozoa mempunyai bentuk tubuh yang dominan berupa polip (melekat dasar perairan) dan mempunyai bentuk tubuh medusa (bebas berenang).

Kelas Scyphozoa mempunyai siklus hidup yang didominasi bentuk medusa dan mempunyai bentuk polip. Kelas Anthozoa hanya tampak dalam bentuk polip. Enteron/rongga tubuh terbagi dalam ruang radial besar yang disebut mesenteron.

Contoh:
– Kelas Hydrozoa -- Hydra sp. 
– Kelas Scyphoza -- Aurelia sp.
– Kelas Anthozoa -- Actinia sp.


Hydra sp.

c. Filum Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Sesuai namanya, cacing pipih berbentuk pipih, tidak bersegmen (beruas-ruas). Sebagian besar anggotanya mempunyai mulut dan saluran pencernaan yang buntu, tak beranus.
Cacing pipih mempunyai sel api di bagian mesoderm yang berfungsi untuk ekskresi dan osmoregulasi.

Sebagian besar cacing pipih hermafrodit dengan sistem reproduksi yang kompleks sehingga meminimalkan kemungkinan fertilisasi sendiri.

Filum ini sebagian besar beranggotakan hewan-hewan parasit yang penting. Beberapa kelas anggota filum Platyhelminthes ialah kelas Turbellaria, kelas Trematoda, dan kelas Cestoda.
Contoh:
Kelas Turbellaria -- Planaria sp.
Kelas Trematoda -- Fasciola sp. (cacing hati)
Kelas Cestoda -- Taenia sp. (cacing pita)



Planaria sp.


d. Filum Nematoda (Cacing Gilig)

Nematoda mempunyai tubuh yang kecil, penampang melintangnya berbentuk bulat, dan meruncing di kedua ujungnya.

Nematoda merupakan cacing yang tidak bersegmen (beruas). Tubuhnya diliputi oleh lapisan kutikula yang tipis dan elastis dari bahan kutikula.

Tubuhnya mengandung saluran pencernaan tak bercabang dengan mulut dan anus. Nematoda berkembangbiak secara seksual, dengan alat kelamin yang terpisah pada individu yang berbeda.

Sebagian besar nematoda hidup bebas di laut, air tawar, dan di darat tetapi beberapa yang lain hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuhan. Contoh: Ascaris sp.



Ascaris sp.


e. Filum Anelida (Cacing Bersegmen)

Anelida adalah cacing-cacing, seperti hewan dengan segmen metameri yang bersekat. Segmen terlihat jelas dari luar, seperti cincin. Adapun di bagian dalam tubuh, segmen dipisahkan oleh septa (sekat).

Permukaan tubuh bagian luar dilindungi oleh kutikula dari protein yang tipis dan elastis. Ekskresi dan osmoregulasi dilakukan oleh tiap segmen yang diatur oleh tubula (saluran) bersilia yang disebut nefridia.

Sistem saraf pusat berupa ganglia oesofagus anterior yang berhubungan dengan serabut saraf ventral dan saraf segmen. Beberapa kelas dari filum Anelida, antara lain kelas Polychaeta, kelas Oligochaeta, dan kelas Hirudinae.

Contoh:
Kelas Polychaeta -- Nereis sp.
Kelas Oligochaeta -- Lumbricus teresris (cacing tanah)
Kelas Hirudinae -- Hirudo medicinalis (lintah)



Nereis sp.


f. Filum Mollusca (Moluska)

Kelompok Moluska adalah hewan-hewan yang sangat beragam dan sukses bertahan hidup di berbagai habitat. Moluska merupakan hewan terbesar kedua dalam jumlah spesies. Moluska juga beranggotakan fosil yang sangat tua.

Moluska merupakan hewan lunak dengan sedikit atau tanpa segmentasi. Tubuhnya terbagi menjadi kepala, kaki otot, dan kumpulan organ dalam (viscera) atau bonggol. Beberapa hewan mempunyai mantel yang melingkupi organ dalam (viscera) atau bonggol.

Beberapa hewan mempunyai mantel yang melingkupi organ viscera dan bercangkang. Antara mantel dan dinding tubuh terdapat ruang mantel. Beberapa moluska mempunyai insang (ctenidia) di rongga mantel, sedangkan beberapa hewan lain menggunakannya untuk pertukaran gas.

Sebagian besar moluska mempunyai lidah parut, seperti radula untuk makan. Tahap larvanya berupa larva trochophora. Moluska beranggotakan tujuh kelas. Beberapa di antaranya, yaitu kelas Gastropoda, kelas Pelecypoda (lamellibranchiata atau bivalvia), kelas Cephalopoda.

Contoh:
Kelas Gastropoda -- Helix sp. (bekicot)
Kelas Pelecypoda -- Mytilus sp. (kerang laut)
Kelas Cephalopoda -- Octopus sp. (gurita).



Helix sp.


g. Filum Arthropoda (Serangga)

Arthropoda merupakan kelompok hewan-hewan dengan jumlah yang sangat besar. Tubuh serangga bersegmen dan permukaannya dilindungi oleh eksoskeleton atau rangka luar dari zat kitin.

Eksoskeleton secara berkala mengelupas atau mengalami ekdisis (moulting) selama pertumbuhannya. Arthropoda juga mempunyai kaki beruas (bersendi) berjumlah sepasang tiap segmen.

Arthropoda mempunyai sistem sirkulasi terbuka. Kelompok makhluk hidup yang besar ini terbagi menjadi beberapa kelas. Contohnya udang, lipan, laba-laba, kutu, dan belalang.



Laba-laba


h. Filum Echinodermata

Echinodermata adalah organisme yang hidup di dasar laut. Filum ini meliputi bintang laut, landak laut, dan teripang. Hewan yang sudah dewasa mempunyai simetri radial, tetapi larvanya bersimetri bilateral.

Mulut berada di permukaan bawah dan anus di permukaan atas. Hewan ini mempunyai sistem pembuluh air dan kaki untuk bergerak dan mengumpulkan makanan. Contohnya Asterias sp. (bintang laut).









Asterias sp.

i. Filum Chordata

Chordata adalah hewan yang menunjukkan ciri khusus dalam perkembangannya. Ciri-ciri khusus itu sebagai berikut.

1) Serabut saraf dorsal (punggung) yang terletak di rongga.

2) Berekor.

3) Satu set insang di kerongkongan, dikenal sebagai celah viscera atau faringeal.

4) Sistem sirkulasi darah yang membawa darah mengalir ke tubuh bagian dorsal dan ventral.

Beberapa kelas dari filum chordata, yaitu kelas Aves, Amfibi, Pisces, Reptilia, dan Mamalia.

Filum Chordata

KINGDOM ANIMALIA


Kingdom Animalia (hewan) merupakan salah satu jenis kingdom dalam sistem klasifikasi makhluk hidup 5 kingdom.
Pada pembahasan kali ini kita akan menjelaskan tentang kingdom animalia; pengertian kingdom animalia, ciri-ciri kingdom animalia, contoh kingdom animalia, klasifikasi kingdom animalaia, filum kingdom animalia, gambar kingdom animalia dan kingdom animalia invertebrata.

Kalau kita amati lingkungan di sekitar kita, banyak terdapat berbagai macam jenis hewan. Tiap-tiap hewan yang kita amati tersebut memiliki ciri yang berbeda. Dapatkah kamu menyebutkan anggota dan ciri organisme anggota kingdom Animalia?


Pengertian kingdom animalia (hewan)

Kingdom animalia (Hewan) merupakan makhluk hidup eukariota multiseluler. Sebagian besar hewan menunjukkan diferensiasi jaringan yang kompleks dan mempunyai sistem saraf untuk mengkoordinasikan gerak tubuh dan respon terhadap lingkungan.
Beberapa hewan mempunyai organ tubuh yang telah berspesialisasi. Hewan mendapatkan makanannya secara heterotrof. Hewan tidak mempunyai dinding sel.